Pemerintah Kabupaten Barito Utara menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2019, dengan Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah sebagai Pembina Upacara. Bertempat di Arena Terbuka Tiara Batara Muara Teweh, Upacara Peringatan Hardiknas dihadiri oleh Wakil Bupati Barito Utara, Wakil Ketua I DPRD, Sekretaris Daerah, unsur FKPD, Kepala Perangkat Daerah, tamu undangan lainnya, dan diikuti oleh pasukan dari pelajar dari tingkat Sekolah Dasar hingga tingkat SLTA, Mahasiswa, dan ASN, serta disaksikan oleh ribuan pelajar, tenaga pendidik dan ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
Dalam sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy yang dibacakan oleh Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah disampaikan bahwa Bangsa Indonesia baru saja berhasil melewati tahap puncak perhelatan Pemilu Serentak Tahun 2019, yang kini prosesnya masih berlanjut menuju penentuan akhir pada tanggal 22 Mei 2019. Dilihat dari sudut pandang pendidikan, di dalam pemilihan
umum harus terjadi proses pembelajaran kepada setiap warga negara. "Proses belajar pada hakikatnya adalah momentum terjadinya tingkah laku menuju kedewasaan," jelas H. Nadalsyah.
Sesuai dengan program prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Yusuf Kalla, Kemendikbud telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah 3 T (terluar, terdepan dan tertinggal), bahkan pada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di luar batas negara. Dengan tema Hardiknas "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" yang mencerminkan hubungan yang erat antara pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan.
Dalam perspektif Kemendikbud, pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan yakni pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil. "Tentunya ini membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di tingkat pusat dan daerah," ungkap Bupati Barito Utara.
Peradaban dunia berkembang secepat deret ukur, sementara dunia pendidikan bergerak seperti deret hitung. Terlebih hadirnya revolusi industri 4.0 yang telah mempengaruhi cara hidup, bekerja dan belajar. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat, dimana saat ini peserta didik didominasi generasi yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi.
Pemerintah tidak menutup mata terhadap keterbatasan yang masih ada dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan di tanah air, yakni kompleksitas masalah guru dan tenaga pendidik. Dimana adanya kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan, betapapun pemerintah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah-masalah tersebut selaras dengan paradigma pendidikan.
Saat ini anggaran pendidikan sekitar 63% dikelola daerah, tentunya daerah harus mengambil peran yang lebih aktif dalam memanfaatkan dana APBN baik DAK maupun DAU, dengan tetap memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk pada program-program prioritas.
Melalui momentum Hardiknas, mari konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumberdaya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, ketrampilan dan kecakapan yang tinggi sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif.
"Saya sampaikan penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada para insan pendidikan dan kebudayaan di seluruh penjuru negeri, terutama kepada "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" yang tak lelah menyalakan mimpi, memberikan aspirasi, dan membuka jalan terang masa depan anak Indonesia," tutup H. Nadalsyah mengakhiri sambutan Mendikbud.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Kepala Sekolah dan tenaga pengajar berprestasi yang diserahkan oleh Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah. (Diskominfosandi2019)