Muara Teweh, 30 April 2020-Stasiun Radio resmi milik pemerintah kabupaten Barito Utara yaitu Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Batara FM adakan talkshow bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara.
Talkshow yang diselenggarakan yaitu menyangkut mengenai imunisasi yang bertepatan dengan bulan Imunisasi Dunia Tahun 2020 yang bertemakan "Imunisasi Untuk Semua". Dari pihak dinas Kesehatan mendatangkan dua orang narasumber yaitu Plt. Kadis Kesehatan, H. Siswandoyo, SKM, M. Kes, didampingi oleh kasi surveilans, imunisasi, kesh haji dan KLB 2019, H. Basirun, SKM.
Dalam paparan Plt. Kadis Kesehatan, H. Siswandoyo menyampaikan bahwasanya pada pekan imunisasi Dunia Tahun 2020 ini, kita semua perlu memahami pentingnya imunisasi untuk anak. Karena, beberapa orang mungkin belum paham pentingnya imunisasi dan cara kerjanya.
Imunisasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi diri sendiri, anak-anak dan generasi masa depan dari penyakit menular bila anda memvaksinasi, artinya anda telah menghindari penyakit menular yang bisa mengancam orang lain. Karena, imunisasi atau vaksinasi ini tidak hanya menjaga keluarga Anda, tetapi juga orang di sekitar. Bila semakin banyak orang yang mendapat vaksin, maka makin sedikit orang yang berisiko terinfeksi penyakit menular.
Cara kerja semua imunisasi pun sama. Vaksinasi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk meningkatkan perlindungan sebelum terinfeksi. Plt kadis kesehatan Barito Utara ini juga menyarankan kepada masyarakat Barito Utara khusunya agar mematuhi anjuran pemerintah agar menggunakan masker ketika ada kegiatan diluar rumah, tetap berada dirumah ketika tidak ada hal-hal yang bersifat penting, terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan lainnya.
H. Basirun, SKM selaku Kasi survrilans, imunisasi, kesh haji dan KLB 2019 menambahkan bahwa dalam situasi pandemi covid 19 ini imunisasi harus tetap berjalan tentunya dengan protokol yang telah dianjurkan antara lain :
1. Diusahakan mengatur jadwal kedatangan, agar anak tidak banyak berkumpul terlalu lama.
2. Di wilayah dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi diusahakan ada petugas yang menanyakan apakah ada kontak dengan keluarga atau tetangga yang dirawat di RS karena Covid-19.
3. Apabila ada riwayat kontak, dijalankan sesuai prosedur yang telah ditentukan Kemenkes.
4. Apabila tidak ada kontak indikasi, imunisasi diberikan sesuai dengan jadwal.
5. Diusahakan ada petugas yang mengatur memisahkan antara anak yang sakit dan sehat yang akan diimunisasi, di ruang tunggu dan layanan yang berbeda.
6. Sediakan hand sanitizer atau bak cuci tangan dengan air yang mengalir.
7. Kursi ruang tunggu harus diatur sedemikian rupa, agar ada jarak antar penunggu 1-2 meter
8. Anak yang sudah bisa berjalan perlu dijaga, agar tidak berjalan mondar-mandir di ruang kesehatan.
9. Jauhi orang yang sedang batuk pilek
10. Kepada dokter yang berusia diatas 65 tahun dianjurkan tidak berhadapan dengan pasien. Tetapi membantu menyebarluaskan informasi tentang pencegahan Covid-19 dan hubungannya dengan program imunisasi melalui media sosial dan media lainnya.
(Diskominfosandi 2020)